PENTINGNYA KESATUAN ARAH DALAM SUATU PERUSAHAAN
I. Latar belakang
Dalam suatu perusahaan kita sering
mendengar istilah kesatuan arah, yang mana perusahaan yang baik harusnya dari
setiap departement mempunyai satu tujuan sama dalam mencapai tujuan. Sehingga
dengan memilki kesatuan arah yang sama
kinerja suatu perusahaan atau
organisasi akan lebih baik.
Seseorang manager suatu perusahaan atau
organisasi harus bisa memerikan arahan yang mana agar tidak terjaadi miss
komunikasi, dan tidak mempentingkan diri sendiri dan mengabaikan departemen
lain.
Dalam makalah ini saya akan membahas
tentang kesatuan arah perusahaan di mana saya bekerja. Yang mana perusahaan
saya bergerak dibidang Kosmetik.
II.
Perumusan masalah
1.
Bagaimana penegrtian mengenai kesatuan
arah?
2.
Bagaimana peranan 5 M dalam suatu
perusahaan?
III.
Pemecahan masalah
1.
Kesatuan
pengarahan (Unity of direction)
Dalam
melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju
sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan
pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja
bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang
berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat
wewenang untuk pelaksanakan
pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung
jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity
of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta
kesatuan perintah.
2. Peranam
unsur 5 M Dalam terciptanya kesatuan arah
Dalam
perusahaan di mana terdapat departemen pokok yaitu PPIC, Purcashing, Quality
Control, Produksi, dan Logistic. Sedangkan untuk departemen support yaitu HRD,
GA, ENG, dan R & D. yang mana memiliki satu kesatuan arah. Dalam
manajemen perusahaan terdapat 5 unsur utama:
1. Man
Man merupakan sumber daya manusia yang
dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen factor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia tidak ada proses kerja.
Setiap melaksanakan kegiatan produksi diperlukan
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber - sumber daya dalam
proses produksi untuk mencapai tujuan organisai. Manjemen akan berfungsi
menjadi system yang akan diterapkan dalam pencapaian tujuan dengan cara yang
paling efektif dan evisien dengan biaya yang paling kecil akan tetapi akan
mendapatkan keuntungan terbesar yang dapat diraih.
Menerapkan
manajemen bukanlah hal mudah, apalagi factor sumber daya manusia akan menjadi
sangat dominan mengingat manusia adalah penggerak utama manajemen. Semakin
banyak jumlah karyawan, maka potensi untuk terjadinya konfik dalam penerapan
system manajemen menjadi semakin besar. Akan tetapi resiko tersebut dapat diminimalkan
dengan system manjemen yang transparan dan pola kepemimpinan yang baik yang
dapat merangkul seluruh komponen sumber daya manusia yang adalam dalam
rangkaian system manajemen.
Salah satu department yang berpengaruh
disini adalah HRD(Human Resources Development) atau yang sering kita kenal dengan
istilah “personalia”. Yang antara lain memiliki fungsi sebagai perengkrutan
karyawan, disinilah pentingnya kesatuan arah yang mana perekrutan harus sesuai
dengan perusahaan atau departemen terkait inginkan tentunya sesuai skill yang
dia miliki. Tidak seharusnya seorang HRD melakukan perekrutan karyawan sesuai
kekeluargaan karena akan dapat menghambat proses kinerja perseorangan.
2. Money
Money
atau Uang merupakan salah satu unsure yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiaatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu
uang merupakan alat(tools) yangpenting untuk mencapai tujuan segala sesuatu
harus memikirkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan uang yang
harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja alat-alat yang dibutuhkan
dan harus dibeli srta berapa hasil yang akan dicapai dari sebuah perusahaan
atau organisasi.
Terkadang demi menekan cost, sebuah
perusahaan terlalu memperhitungkan seberapa besar keuntungan yang akan didapat
ketika harus membeli atau mengeluarkan uang bak dalam jumlah sedikit maupun
dalam jumlah besar, yang berdampak besar bagi setiap departemen.
3. Material
Ketika
sebuah perusahaan ingin membuat produk, tentunya harus memiliki bahan baku yang
mana nantinya akan diproses oleh pihak produksi dan terciptalah produk.
Departemen
PPIC ( Production Planning and Inventory Control) sangatlah berperan penting
sebagai penyedia Material. Jika PPIC lemah maka planning produki akan kacau.
PPIC harus bekerjasama dengan baik terutama dengan departemen purchasing selaku
pembeli barang tentunya barang yang akan dibeli harus berqualitas bagus.
Dalam
perusahaan dimana tempat saya berkerja, Departemen PPIC ini lemah
sehingga
planning sering kali berubah ubah-ubah mengakibatkan jadwal produksipun sering
kacau. Apalagi material sering rejected( tidak sesuai spek R N D) ketika di
lakukan oleh Team QC. Hal ini terjadi karena Departement purchasing membeli
barang dari supplier yang harga barangnya murah untuk menekan pengeluaran sehingga qualitas
material pun sering kali out of spec.
Dan
seringnya Team PPIC harus membuat surat recomendasi kepada Departemen Head
supaya material tersebut bisa dipakai dengan dlakukan treatmen kusus misalnya
sortir atau pemisahaan material yang jelek dengan yang bagus, dan produk yang
dihasilkanpun bekemungkinan berkuallitas jelek. Hal ini sangat menggau team produksi
karena selaku pihak pelaksana, yang seharusnya barang yang siap pakai harus
dilakukan soortir terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan kurangnya kesatuan arah dari tiap departemen.
4. Machine
Dengan
mesin yang baik tentunya proses produksipun akan berjalan dengan baik. Peranan
departemen Engineering sangatlah penting
dalam hal ini. Dalam perusahaan tempat saya bekerja penangan terhadap equipmen
yang selaknya sudak dilakukan penggantian tetapi dalam kenyatanya dipaksakan
tetap dipakai. Hal ini tentunya sangalah mengganggu terutama untuk qualitas
produk.
5. Method
Semua methode
di buat oleh R & D(Resource & Departemen), Dari pemilihan bahan
jadi(Raw material) dan bahan jadi( packaging). Spek atau standar suatu produk
sangatlah penting karena karean itu menjadi pedoman Departemen Quality Control
dalam melakukan pengawasan dan menjaga
qualitas produk dan sebagai pedoman team produksi dalam melakukan proses
pembuatan produk. Sering kali ketika launching produk baru standar produk belum
fix sehingga sangat mengganggu dalam proses produksi, dan juga membuat
departemen QC dalam melakukan ppengawasan Qualitas produk. Harusnya semua
produk yang akan running diproduksi baik itu approvel bahan baku ataupun
standar lainya harus sudah fix sehingga mempermudah dalam pengerjaanya.
IV. Saran Penulis
Tujuan Suatu perusahaan tidak lain adalah profit yang mana di
butuhkan system managemen yang baik dan harus dilakukan atau dijalankan sesuai
dengan apa yang telah ada dalam mangemen tersebut. Kesatuan arah tidaklah hanya
menuju pada sales atau penjualan tetapi juga dalam proses pendapatan
produk yang mana setiap departemen harus
saling mendukung tidak mencari aman dengan hanya memenuhi target atau job
semata dan saling menyalahkan antar departemen. Sehingga dengan kesatuan arah
dalam segala aspek kinerja perorangan atau karyawanpun menjadi lebih baik.
V. Daftar
Pustaka
1. Moko.Menebar
ilmu pengetahuan. http://moko31.wordpress.com/2012/06/28/production-planning-and-inventory-control-ppic/(diakses tanggal 28 Desember 2012)
2. Arifin
Munif. 5 M Dalam Manajemen. http://indonesianpublichealth.blogspot.com/2012/03/5-m-dalam-manajemen.html(Diakses
28 Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar